Jumat, 09 Desember 2011

Musik Tradisional Jadi Penunjang Pariwisata Maluku

Musik Tradisional Jadi Penunjang Pariwisata Maluku
Selasa, 6 Desember 2011 | 10:46
Alat Musik Tradisional Maluku Suling Bambu mulai digalakkan dari usia dini kepada anak-anak di kota Ambon guna menunjang pariwisata Maluku. (Foto: SP/Vonny Litamahuputty) Alat Musik Tradisional Maluku Suling Bambu mulai digalakkan dari usia dini kepada anak-anak di kota Ambon guna menunjang pariwisata Maluku. (Foto: SP/Vonny Litamahuputty)

[AMBON] Seluruh potensi musik tradisional yang ada di Maluku akan didorong untuk menunjang pariwisata di Maluku, menyusul Ambon dijadikan sebagai kota musik. Seluruh agenda wisata dalam program Dinas Pariwisata Maluku akan menyisipkan potensi musik salah satunya musik tradisional seperti Hawaain, totobuang dan suling bambu.

“Selain agenda wisata seperti Pesta Teluk, alat-alat musik tradisional juga akan disuguhkan kepada turis mancanegara yang berkunjung ke Maluku dan kota Ambon khususnya.  Salah satu agendanya, tahun 2012 dua kapal pesiar dari mancanegara akan masuk ke Ambon, dalam kerjasama dengan Taman Budaya Ambon, musik-musik tradisional khas Maluku ini akan ditampilkan untuk menghibur turis asing,” kata Kepala Dinas Pariwisata provinsi Maluku Ir Benny Gaspersz kepada SP, Selasa (6/12).

Agenda penting yang disiapkan adalah Pesta Teluk Ambon. Ini akan dikemas kembali menjadi Pesta Teluk yang bisa diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dalam promosi pariwisata Maluku, pihaknya melakukan promosi ke dalam dan keluar. Promosi ke mancanegara Dinas Pariwisata Maluku menjajaki kemungkinan akan bekerjasama dengan Amerika negara bagian Hawai.
"Ini sementara kita geluti, mudah-mudahan tahun 2012 semua bisa berjalan," ucapnya. 

Secara terpisah Kepala Taman Budaya Maluku Drs.Semmy Toisuta mengatakan, Taman Budaya akan meningkatkan kreatifitas seniman di daerah dan apresiasi musik untuk menunjang pariwisata. Salah satu yang dilakukan dengan mendorong masuknya etnis daerah Maluku.

“Upaya-upaya itu terus kita lakukan penguatan untuk melengkapi kebudayaan dan pariwisata Maluku. Karena itu Taman Budaya dari tahun ke tahun berusaha menampilkan konser yang lebih baik,” kata Semmy kepada SP Senin (5/12) malam.

Spirit untuk meningkatkan seluruh potensi dalam mendukung pariwisata ada di Taman Budaya. Harapannya seluruh kekuatan musik di Maluku bisa berkembang, ujung-ujungnya adalah adakah daya dukung finance untuk itu.
Selama ini pihaknya berupaya untuk menganggarkan secara riil dan itu ditopang oleh Pemerintah Daerah secara makro dan sampai saat ini belum ada kegelisahan soal pendanaan.

Bicara soal seluruh segmen harus digarap secara serentak memang tidak bisa. Taman Budaya masih kekurangan tenaga teknis. Kemampuan Taman Budaya untuk menggarap secara totalitas masih kurang, oleh karena itu secara berkala tapi kontinyu.

Kesenian Maluku akan terus berbicara dalam blantika budaya dan pariwisata. Pelestarian musik rakyat lalu menjadi penting dan merupakan bagian dari pembinaan dan pengembangan musik di daerah.  “Musik daerah merupakan aset warisan budaya dan akan terus dikembangkan menjadi potensi wisata. Karena ini adalah warisan budaya yang harus perlu ditingkatkan kualitasnya. Taman Budaya akan terus berupaya mendorong bagaimana kekuatan kesenian khas daerah menjadi penunjang pariwisata di Maluku,” ujarnya.[156]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar